Cara Agar Tidak di PHK (Pemutusan Hubungan Kerja)

Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) adalah istilah yang sering kamu dengar, terutama di dalam dunia kerja. Karena dalam dunia kerja itu sangat kejam dan bisa juga baik, tergantung lingkungan perusahaan apakah ada politik, KKN, dan senioritas. Namun, apa sebenarnya yang dimaksud dengan PHK? Artikel ini akan membahas secara lengkap tentang arti PHK, alasan di baliknya, serta tips untuk menghadapinya dengan cara yang ringan dan fresh.

Sumber : Edit Canva

Pengertian Sederhana PHK

PHK, atau Pemutusan Hubungan Kerja, yaitu penghentian hubungan kerja antara karyawan dan perusahaan. Ini bisa saja terjadi karena berbagai alasan, baik dari sisi perusahaan maupun karyawan itu sendiri. PHK bisa bersifat sukarela, seperti saat karyawan memutuskan untuk mengundurkan diri (resign), atau tidak sukarela, seperti ketika perusahaan harus melakukan pengurangan tenaga kerja. Sudah seharusnya kamu harus berpikir maju agar tidak di PHK.

Alasan Terjadinya PHK

Ada berbagai alasan mengapa PHK bisa terjadi. Beberapa alasan umum meliputi:

1. Kondisi Ekonomi Perusahaan

  • Jika perusahaan mengalami kesulitan finansial, mereka mungkin perlu mengurangi jumlah karyawan untuk menghemat biaya operasional.
  • Biasanya ketika banyak hutang, tidak ada surplus atau profit hasil dari penjualan produk.

2. Restrukturisasi atau Reorganisasi

  • Perusahaan bisa saja melakukan restrukturisasi untuk meningkatkan efisiensi, yang bisa berujung pada pengurangan tenaga kerja.

3. Penutupan Perusahaan atau Divisi

  • Apabila perusahaan atau salah satu divisinya tutup, maka karyawan yang terkait akan di-PHK secara masal.

4. Performa Kerja yang Tidak Memadai

  • Karyawan yang tidak memenuhi standar kerja yang ditetapkan perusahaan mungkin akan di-PHK.
  • Karyawan yang tidak sesuai dengan KPI (Key Permoncae Indicator) bisa juga di pecat seperti datang terlambat, tidak ada keterangan izin, sering sakit, dan target kerjaan tidak sesuai perusahaan.

5. Kehilangan Proyek atau Klien Besar

  • Jika perusahaan kehilangan proyek atau klien besar, mereka mungkin tidak lagi memerlukan jumlah karyawan yang sama.
  • Adanya potensi proyek atau kline sangat mempengaruhi keuangan perusahaan.

Prosedur PHK

Prosedur PHK biasanya melibatkan beberapa tahapan, termasuk pemberitahuan resmi, pembicaraan tentang kompensasi, dan penyelesaian administratif lainnya. Perusahaan harus mematuhi hukum dinas  ketenagakerjaan yang berlaku di negara atau wilayah tersebut, yang seringkali mencakup pemberian pesangon atau kompensasi lainnya kepada karyawan yang di-PHK. Dasar atas pesangon itu jika kalian di pecat dari perusahaan, tapi kalau keluar dengan sukarela pasti kalian tidak dapat.

Dampak PHK bagi Karyawan

PHK bisa berdampak signifikan pada kehidupan karyawan, baik secara finansial maupun emosional. Data dari pemerintahan sangat mempengaruhi jika ada karyawan di PHK. Dikarenakan pendapatan karyawan dan perusahaan sangat berpengaruh ke dalam pajak negara. Jadi, jika ada karyawan yang di PHK bisa jadi beban negara dan beban keluarga. Dampak ini bisa termasuk:

1. Ketidakpastian Finansial

  • Kehilangan pekerjaan berarti kehilangan sumber pendapatan utama, yang bisa menyebabkan stres finansial.

2. Stres dan Kecemasan

  • PHK bisa menyebabkan stres dan kecemasan tentang masa depan, terutama jika karyawan tersebut adalah tulang punggung keluarga.
  • PHK juga bisa menyebabkan adanya timbul aib baru di status sosial dan lingkungan sekitar rumah.

3. Penurunan Motivasi dan Kepercayaan Diri

  • PHK bisa mengurangi motivasi dan kepercayaan diri, terutama jika terjadi karena alasan performa kerja.

Tips Menghadapi PHK

Menghadapi PHK bisa menjadi tantangan, tetapi ada beberapa langkah yang bisa kamu ambil untuk mengatasinya dengan baik:

1. Tetap Tenang dan Profesional

  • Meskipun PHK bisa mengejutkan, cobalah untuk tetap tenang dan profesional. Hindari reaksi emosional yang bisa merusak hubungan Anda dengan perusahaan dan rekan kerja.

2. Evaluasi Keuangan Anda

  • Tinjau kembali keuangan kamu dan buat anggaran sementara. Cari tahu berapa lama kamu bisa bertahan dengan tabungan yang ada.
  • Saldo dalam rekening kamu harus bisa bertahan hingga 6 bulan ke depan.

3. Manfaatkan Jaringan Profesional

  • Hubungi jaringan profesional kamu untuk mencari peluang kerja baru. Jaringan ini bisa termasuk mantan rekan kerja, teman, dan kontak di industri kamu.

4. Perbarui CV dan Profil LinkedIn

  • Pastikan CV dan profil LinkedIn kamu terbaru dan mencerminkan keterampilan serta pengalaman kamu dengan baik.
  • Buat CV ATS agar bisa lolos dalam pekerjaan.

5. Pelajari Keterampilan Baru

  • Gunakan waktu ini untuk mempelajari keterampilan baru atau mengikuti kursus yang bisa meningkatkan nilai kamu di pasar kerja.

6. Pertimbangkan Konseling Karir

  • Konseling karir bisa membantu kamu mengevaluasi pilihan Anda dan menemukan jalur karir yang sesuai dengan keterampilan dan minat kamu.

7. Jaga Kesehatan Mental dan Fisik

  • Jangan lupa untuk menjaga kesehatan mental dan fisik kamu selama masa transisi ini. Lakukan aktivitas yang kamu nikmati dan yang bisa membantu mengurangi stres.

Saran
Sebisa mungkin kamu harus memiliki banyak relasi, orang dalam, atau jaringan yang luas. Agar punya penghasilan dan pekerjaan, kemudian jangan lupa untuk selalu bersyukur dan bantu orang yang kesusahan juga.

Akhir Kata

PHK adalah bagian dari dinamika dunia kerja yang bisa terjadi pada siapa saja. Memahami apa yang dimaksud dengan PHK, alasan di baliknya, dan cara menghadapinya bisa membantu kamu mengelola situasi ini dengan lebih baik. Dengan pendekatan yang tepat, PHK bisa menjadi kesempatan untuk menemukan peluang baru dan berkembang lebih baik di masa depan. Tetap tenang, terus belajar, dan jaga kesehatan mental serta fisik kamu untuk menghadapi masa transisi ini dengan kuat.